GF! iseng-iseng bikin survey kecil-kecilan. Pertanyaannya: ‘Apa sih yang kepikiran sama kamu kalau denger kata okultisme?’ Ternyata jawabannya (dari yang paling banyak):a. Kuasa gelapb. Iblis, setan, hantuc. Dukun, sihird. Gereja setane. Harry Potterf. Gak tau
Occult artinya tersembunyi. Kalo maen petak umpet, maka gampang banget nyari tempat persembunyian iblis, yakni dalam okultisme. Bentuk okultisme sangat macem-macem dan sangat tergantung budaya, tempat yang bersangkutan dan agama. Okultisme dipake sama setan agar manusia sadar ataupun nggak sadar jadi pelayan atau dilayani oleh si setan.
Tujuannya agar manusia jauh dari Tuhan. Caranya dengan ‘memenuhi’ tiga keinginan manusia dari sejak jaman Hawa: keinginan buat bertahan hidup (tidak akan mati), keinginan untuk tau (mata terbuka), dan keinginan buat berkuasa (menyamai Tuhan). “Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." (Kejadian 3:4-5).
SEMBUNYI DALAM BUDAYA
Okultisme udah jadi budaya. Apalagi di Indonesia. Dari sejak manusia masih ‘belum ada’ sampe ‘mati’ semua dipengaruhi okultisme. Liat aja contohnya:
1. Waktu baru nikah, dukun ngasih jampi biar malam pertama langsung tokcer
2. Waktu mengandung, nyokap minum air jampi biar jabang bayi selamat
3. Waktu lahir, diadain upacara selametan, dimandiin air kembang, bubur putih bubur merah en dinamain sesuai anjuran dukun
4. Waktu kecil, digantungi jimat biar pinter en sehat
5. Waktu sakit-sakitan, dikasih mantra
6. Waktu remaja dikasih ilmu pelet biar dapet jodoh
7. Waktu nyari pekerjaan pake susuk8. Waktu menikah nyari hari baik sesuai adat. Waktu mati dibekali upacara khusus buat nganter ke ‘surga’
Beli rumah, pake tumbal. Biar kaya, pelihara tuyul. Mau bikin acara, manggil pawang hujan. Toko sepi, pake jimat. Keluar penjara, mandi di laut buang sial. Sakit gigi, manggil dukun. Sakit hati, santet. Belum lagi maen jaelangkung, doa di depan mayat, nanya ke peramal, dan sebagainya.
NGOBROL SAMA ARWAH
Ada lagi yang namanya Spiritisme, okultisme yang didasarkan sama keyakinan kalo kita bisa berhubungan dengan orang yang udah mati. Sering terjadi lewat media cenayang/dukun, ouija board, jaelangkung, mengunjungi kuburan, atau bicara sama yang kerasukan.
Tuhan melarang kita berhubungan dengan arwah. “Bahkan, ia...menghubungi para pemanggil arwah... sehingga ia menimbulkan sakit hati-Nya.” (2 Tawarikh 33:6). “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” (Imamat 19:31). Masih belum puas? Kita bisa baca Imamat 20:6, Ulangan 18:11, Yesaya 8:19.
Bisakah berhubungan dengan orang yang sudah mati? Nggak bisa. Kita bisa belajar dari cerita Lazarus, Abraham dan si orang kaya di Lukas 16:19-31. Kasus pemanggilan roh arwah Samuel di kitab 1 Samuel 28:11-15 itu pun bukan roh Samuel asli tapi iblis yang menyamar. Soalnya yang bilang bahwa itu roh Samuel adalah Saul padahal Saul nggak bisa melihatnya (alias hanya menerka), yang melihat langsung hanya si dukun dan dia nggak bilang itu Samuel, tapi hanya bilang orang berselubung jubah.
DISURUH DOA BUAT ORANG MATI
Boleh nggak kita berdoa buat orang yang sudah mati biar ‘diterima di sisiNya’? Jawabannya: udah telat! Gak usah mikirin yang udah mati, pikirin yang masih hidup agar kalo mati bisa ‘diterima di sisiNya’ en gak mati sia-sia, kabarkan KerajaanNya! Yesus pernah bilang "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." (Lukas 9:60).
Tapi aku disuruh sama bokap nyokap buat doa di depan mendiang kakek biar dia masuk surga. Saya sih nurut aja, kan kita harus menghormati ortu kita.”. Ini jawaban Petrus dan para rasul: “Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.” (Kisah 5:29).
Tanyakan pada diri sendiri, apa kata Tuhan tentang hal tersebut? Apakah Tuhan memperbolehkan kita berdoa buat orang mati? Kita harus lebih mentaati Tuhan daripada ortu. “Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.” (Matius 10:37-38 ). Lagipula kita harus menghormati ortu dengan caranya Tuhan kayak yang dibilang di Efesus: “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, ...” (Efesus 6:1-2).
Ya, memang pada prakteknya nggak semudah itu. Langkah yang harus kita ambil buat menghadapi ortu yang belum dalam Tuhan adalah dengan meminta hikmat dari Tuhan. Bicaralah dan komunikasikan prinsip yang kita pegang pada mereka dengan kasih dari Tuhan.
Tapi yang penting adalah, gaya hidup kita yang menyembah Tuhan dengan benar dan menjadi saksi hidup sejak dari sekarang. Jadi anak yang baik, senang membantu ortu, rajin, selalu hormat pada mereka, nggak terlibat masalah kenakalan remaja, punya prestasi sesuai kemampuan, bertingkahlaku sopan, mengembangkan kebiasaan baik. Lakukan itu dan ortu yang belum kenal Tuhan suatu saat akan melihatnya dan ikut memuliakan Tuhan. Jadi jika suatu hari kita ngobrol tentang prinsip hidup kita, ortu kita akan mudah mengerti dan nggak keberatan. Jangan cuma tiba-tiba bilang: “Mama papa! Saya nggak mau berdoa di depan mayat kakek! Itu dosa!!” sementara hidup kita penuh dengan dosa! (**)
Nice :)
ReplyDelete