Sunday, June 7, 2009

Jiwa Yang Terluka 3

MASUKNYA ROH JAHAT

oleh: Pdt Gilbert Lumindong

I Tawarikh 4:9-10

PENDAHULUAN

Setan paling senang melihat orang-orang yang jiwanya terluka. Oleh karena itu, setan adalah perancang yang hebat untuk membuat jiwa terluka.

Dalam keluarga

- Mulai dari keluarga, yaitu orang tua terhadap anaknya. Setan mau membuat supaya orang tua menyakiti anaknya. Dan orang tua tidak sadar bahwa dia menyakiti anaknya. Mungkin tujuannya baik yaitu untuk mendidik, tetapi setan bisa membelokkan dengan kata-kata yang menyakitkan. Jiwa yang terluka dari orang tua terhadapa anaknya ini bisa dimulai dari dalam kandungan.
- Suami terhadap istri atau istri terhadap suami. Masing-masing tidak menyadari kalau dia menyakiti pasangannya. Walau suami atau istri merasa benar, belum tentu dia tidak menyakiti pasangannya tersebut.
- Kedua hal di atas adalah rancangan setan yang paling utama dalam menghancurkan keluarga. Kemudian selanjutnya adalah :
- Mertua menyakiti menantu atau menantu menyakiti mertuanya.
- Ketika mulai besar, anak mulai menyakiti orang tuanya

Dalam Gereja


Disakiti oleh sesama pengerja, disakiti oleh hamba Tuhan, jemaat disakiti oleh gembala, dll. Tujuannya adalah supaya orang-orang yang melayani mempunyai hati yang luka sehingga khotbah yang disampaikan atau yang dia dengarpun menjadi khotbah yang penuh dengan kebencian. Karena orang yang hatinya luka baik sikap, perbuatan, kata-kata maupun konsep berpikirnya sudah berbeda sehingga di dalam melayani Tuhan, tidak dengan potensi maksimal.

Dalam pekerjaan dan pergaulan.

Disakiti oleh atasan, disakiti oleh teman-temannya, dll.
Orang yang hatinya bersih, akan penuh dengan kemuliaan sehingga sangat berbahaya bagi setan karena Firman Tuhan dalam Amsal 4:23 menjelaskan, ”jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”.

Di dalam 1 Tawarikh 4:9-10 menceritakan tentang Yabes. Yabes artinya ”aku telah melahirkan dia dengan kesakitan”. Atau dalam bahasa Ibrani, terjemahan bebasnya adalah ”sumber masalah”. Orang yang mempunyai nama seperti itu pasti mempunyai jiwa yang terluka.

Tetapi di dalam ayat 10 dijelaskan bahwa Yabes berseru kepada Tuhan dan Tuhan mengabulkan permintaannya. Jadi walaupun kita mempunyai jiwa yang terluka, tetapi kalau kita mau berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengabulkan permintaan kita.
Jiwa yang terluka sebenarnya adalah bagian dari penyaliban daging (Roma 6:6; Galatia 2:9-10, Galatia 1:6-10), yang menuntun kita dalam kesempurnaan. Namun ketidaksiapan untuk menerima “jiwa yang terluka,” membuka pintu untuk kuasa-kuasa kegelapan masuk dalam kehidupan.

JIWA YANG TERLUKA (Mark. 5:1-7)

Di dalam Markus 5:1-7 menceritakan tentang seorang yang dimasuki oleh roh jahat yang tinggal di pekuburan. Orang ini awalnya adalah orang yang jiwanya luka. Tingkatan orang yang jiwanya luka :
- Jiwa dan karakternya aneh
- Mempunyai jiwa pemberontak
- Jiwanya stress dan labil
- Dimasuki roh jahat


Ciri-ciri jiwa yang terluka yang sudah dimasuki roh jahat :

1. Tidak dapat diatur (ay. 3-4).
Tidak bisa ditegur dan maunya seenaknya saja.

2. Senang dengan hal-hal gaib (ay. 5)
Senang dengan hal yang aneh-aneh, misalnya mendengarkan dan percaya dengan feng sui, hong sui dan horoskop, senang ke dukun, senang film-film horor, dll.

3. Senang berteriak-teriak (ay. 5)
Kalau marah atau ada persolaan, suka berteriak-teriak, senang dengan musik-musik keras, dll.

4. Selalu berusaha untuk merusak diri sendiri (ay. 5)
Orang yang jiwanya terluka suka merusak diri sendiri misalnya dengan narkoba, tidak memperdulikan sekolah, dll.

5. Tetap dapat berhubungan dengan kegiatan-kegiatan rohani tapi sering buat tindakan aneh (ay. 6)
Bisa saja masuk gereja tetapi selalu gelisah, tidak fokus dalam ibadah, dll.

6. Selalu meragukan kasih Tuhan dan selalu merasa tersiksa (ay. 7).
Di dalam mengiring Tuhan, selalu merasa tersiksa karena mau berbuat sesuatu tetapi tidak boleh, berbuat yang aneh-aneh dalam pelayanan, dll.

III. MENGAPA ROH JAHAT DAPAT MASUK

1. Karena tidak adanya pengampunan
Jiwa bisa terluka karena waktu menghadapi masalah, tidak saling mengampuni. Tidak semua masalah bisa mengakibatkan jiwa yang luka. Yusuf bisa saja mempunyai jiwa yang luka karena dibuang dan dijual oleh kakak-kakaknya, kemudian difitnah dan dipenjara. Tetapi Yusuf mengerti kehendak Allah dalam hidupnya.

2. Karena tidak mau pasrah pada Tuhan
Tidak ada satu utas rambutpun di kepala kita dapat jatuh tanpa seijin Tuhan. Jika Tuhan ijinkan masalah terjadi, berati ada maksud Tuhan. Oleh karena itu kita harus pasrah.

3. Karena menyimpan kebencian dan kepahitan
Jiwa bisa menjadi luka, kalau kita terus memikirkan kepahitan dan kebencian.

4. Karena tidak mau menundukkan “pemberontakan” daging
Tidak mau menyalibkan daging.

5. Karena tidak melihat rencana Tuhan
Kita tidak memakai ”kaca mata” Tuhan, tetapi kita memakai ”kaca mata” sendiri sehingga kita tidak dapat melihat rencana Tuhan yang dahsyat. Karena kalau kita melihat dengan “kaca mata” sendiri, yang kelihatan adalah kepahitan dan sakit hati.

Created : 01 November 2006 - 07:39
JIWA YANG TERLUKA &
MASUKNYA ROH JAHAT
I Tawarikh 4:9-10
I. PENDAHULUAN
Setan paling senang melihat orang-orang yang jiwanya terluka. Oleh karena itu, setan adalah perancang yang hebat untuk membuat jiwa terluka.
Dalam keluarga
- Mulai dari keluarga, yaitu orang tua terhadap anaknya. Setan mau membuat supaya orang tua menyakiti anaknya. Dan orang tua tidak sadar bahwa dia menyakiti anaknya. Mungkin tujuannya baik yaitu untuk mendidik, tetapi setan bisa membelokkan dengan kata-kata yang menyakitkan. Jiwa yang terluka dari orang tua terhadapa anaknya ini bisa dimulai dari dalam kandungan.
- Suami terhadap istri atau istri terhadap suami. Masing-masing tidak menyadari kalau dia menyakiti pasangannya. Walau suami atau istri merasa benar, belum tentu dia tidak menyakiti pasangannya tersebut.
- Kedua hal di atas adalah rancangan setan yang paling utama dalam menghancurkan keluarga. Kemudian selanjutnya adalah :
- Mertua menyakiti menantu atau menantu menyakiti mertuanya.
- Ketika mulai besar, anak mulai menyakiti orang tuanya

Dalam Gereja
Disakiti oleh sesama pengerja, disakiti oleh hamba Tuhan, jemaat disakiti oleh gembala, dll. Tujuannya adalah supaya orang-orang yang melayani mempunyai hati yang luka sehingga khotbah yang disampaikan atau yang dia dengarpun menjadi khotbah yang penuh dengan kebencian. Karena orang yang hatinya luka baik sikap, perbuatan, kata-kata maupun konsep berpikirnya sudah berbeda sehingga di dalam melayani Tuhan, tidak dengan potensi maksimal.
Dalam pekerjaan dan pergaulan.
Disakiti oleh atasan, disakiti oleh teman-temannya, dll.
Orang yang hatinya bersih, akan penuh dengan kemuliaan sehingga sangat berbahaya bagi setan karena Firman Tuhan dalam Amsal 4:23 menjelaskan, ”jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan”.
Di dalam 1 Tawarikh 4:9-10 menceritakan tentang Yabes. Yabes artinya ”aku telah melahirkan dia dengan kesakitan”. Atau dalam bahasa Ibrani, terjemahan bebasnya adalah ”sumber masalah”. Orang yang mempunyai nama seperti itu pasti mempunyai jiwa yang terluka.
Tetapi di dalam ayat 10 dijelaskan bahwa Yabes berseru kepada Tuhan dan Tuhan mengabulkan permintaannya. Jadi walaupun kita mempunyai jiwa yang terluka, tetapi kalau kita mau berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan mengabulkan permintaan kita.
Jiwa yang terluka sebenarnya adalah bagian dari penyaliban daging (Roma 6:6; Galatia 2:9-10, Galatia 1:6-10), yang menuntun kita dalam kesempurnaan. Namun ketidaksiapan untuk menerima “jiwa yang terluka,” membuka pintu untuk kuasa-kuasa kegelapan masuk dalam kehidupan.

II. JIWA YANG TERLUKA (Mark. 5:1-7)
Di dalam Markus 5:1-7 menceritakan tentang seorang yang dimasuki oleh roh jahat yang tinggal di pekuburan. Orang ini awalnya adalah orang yang jiwanya luka. Tingkatan orang yang jiwanya luka :
- Jiwa dan karakternya aneh
- Mempunyai jiwa pemberontak
- Jiwanya stress dan labil
- Dimasuki roh jahat
Ciri-ciri jiwa yang terluka yang sudah dimasuki roh jahat :
1. Tidak dapat diatur (ay. 3-4).
Tidak bisa ditegur dan maunya seenaknya saja.
2. Senang dengan hal-hal gaib (ay. 5)
Senang dengan hal yang aneh-aneh, misalnya mendengarkan dan percaya dengan feng sui, hong sui dan horoskop, senang ke dukun, senang film-film horor, dll.
3. Senang berteriak-teriak (ay. 5)
Kalau marah atau ada persolaan, suka berteriak-teriak, senang dengan musik-musik keras, dll.
4. Selalu berusaha untuk merusak diri sendiri (ay. 5)
Orang yang jiwanya terluka suka merusak diri sendiri misalnya dengan narkoba, tidak memperdulikan sekolah, dll.
5. Tetap dapat berhubungan dengan kegiatan-kegiatan rohani tapi sering buat tindakan aneh (ay. 6)
Bisa saja masuk gereja tetapi selalu gelisah, tidak fokus dalam ibadah, dll.
6. Selalu meragukan kasih Tuhan dan selalu merasa tersiksa (ay. 7).
Di dalam mengiring Tuhan, selalu merasa tersiksa karena mau berbuat sesuatu tetapi tidak boleh, berbuat yang aneh-aneh dalam pelayanan, dll.

III. MENGAPA ROH JAHAT DAPAT MASUK

1. Karena tidak adanya pengampunan
Jiwa bisa terluka karena waktu menghadapi masalah, tidak saling mengampuni. Tidak semua masalah bisa mengakibatkan jiwa yang luka. Yusuf bisa saja mempunyai jiwa yang luka karena dibuang dan dijual oleh kakak-kakaknya, kemudian difitnah dan dipenjara. Tetapi Yusuf mengerti kehendak Allah dalam hidupnya.

2. Karena tidak mau pasrah pada Tuhan
Tidak ada satu utas rambutpun di kepala kita dapat jatuh tanpa seijin Tuhan. Jika Tuhan ijinkan masalah terjadi, berati ada maksud Tuhan. Oleh karena itu kita harus pasrah.

3. Karena menyimpan kebencian dan kepahitan
Jiwa bisa menjadi luka, kalau kita terus memikirkan kepahitan dan kebencian.

4. Karena tidak mau menundukkan “pemberontakan” daging
Tidak mau menyalibkan daging.

5. Karena tidak melihat rencana Tuhan
Kita tidak memakai ”kaca mata” Tuhan, tetapi kita memakai ”kaca mata” sendiri sehingga kita tidak dapat melihat rencana Tuhan yang dahsyat. Karena kalau kita melihat dengan “kaca mata” sendiri, yang kelihatan adalah kepahitan dan sakit hati.

IV. MENUTUP PINTU & MEMBERESKAN

1. Sadari bahwa jiwa kita terluka
Yang pertama kita harus menyadari dahulu bahwa jiwa kita terluka.

2. Siap membereskan dan siap untuk bangkit
Setelah menyadari jiwa yang terluka, kita harus membereskannya dan mengobatinya. Setelah itu kita harus bangkit untuk memandang ke depan bahwa Tuhan mempunyai rencana yang indah dalam kehidupan kita.

3. Ampuni setiap orang yang menjadi penyebab
Peperangan kita bukan melawan darah dan daging. Jadi Tuhan mengijinkan orang-orang yang menyakiti hati untuk membersihkan kehidupan kita sehingga rencana Tuhan dapat terjadi dalam kehidupan kita.

4. Berseru pada Tuhan
Yabes tidak memperdulikan sakit hatinya, melainkan dia berseru kepada Tuhan. Oleh karena itu, jika kita berseru kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kelegaan dan kekuatan dalam menghadapi setiap pencobaan.

5. Harapkan hal-hal yang dahsyat dari Tuhan
Yabes yang walaupun disebut sebagai “sumber masalah”, berdoa dan mengharapkan hal-hal yang dahsyat dari Tuhan.

V. PENUTUP

Setiap orang bisa saja menghadapi “luka-luka” namun menanggapi dengan cara yang tepat menuntun kita menjadi orang-orang yang dahsyat bagi Tuhan.

Refleksi :
Tuhan tidak menjaga kita supaya tidak terluka, tetapi Tuhan memakai luka-luka tersebut untuk menyalibkan daging kita agar kemuliaan Tuhan nyata dalam kehidupan kita.

Doa :
Tuhan, kalau ada luka di hatiku, sembuhkan dan bersihkanlah supaya aku dapat melayaniMu dengan hati yang bersih sehingga kemuliaan Tuhan nyata dalam hidupku. Terima kasih Tuhan. Amin.(dan/emm)


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...